Identifikasi Determinan Tingginya Stunting di Lelak Manggarai
Abstract
Hingga saat ini, permasalahan stunting masih menjadi persoalan serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Secara global, pada tahun 2020 terdapat sekitar 149 juta anak yang mengalami stunting, dengan prevalensi tertinggi terjadi di benua Asia menyumbang 55% dari total kasus. Berdasarkan data yang diperoleh dari Riskesdas 2018 diketahui prevalensi stunting secara nasional mencapai 30,8%, dari data tersebut Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi yaitu 42,6%. Prevalensi stunting di Lelak 38,1%. Tingginya prevalensi balita stunting di Kecamatan lelak Kabupaten Manggarai, menjadi salah satu yang melatarbelakangi bahwa penelitian ini penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisi faktor determinan yang menyebabkan tingginya masalah stunting di Kecamatan Lelak Kabupaten Manggarai. Penelitian ini termasuk dalam analitik observasional dengan desain case control study. Jumlah sampel penelitian sebanyak 58 balita yang terdiri kelompok kasus 29 balita dan kelompok control 29 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian ibu dengan status gizi KEK saat hamil sebagian besar anaknya mengalami stunting (66,7%), balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif sebagian besar mengalami stunting (67,9%), balita yang diberikan MP-ASI <6 bulan sebagian besar mengalami stunting (70,4%), status ekonomi rendah sebagian besar anaknya mengalami stunting (64,7%). Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diketahui ada hubungan KEK (p=0,013), pemberian ASI (0,007), pemberian MP-ASI (0,003), pendapatan (0,006) dengan kejadian stunting.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aguayo, V. M., & Menon, P. (2016). Stop stunting: improving child feeding, women's nutrition and household sanitation in South Asia. Maternal & child nutrition. 12(1), 3-11. DOI: https://doi.org/10.1111/mcn.12283
Agus, R. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan: Yogyakarta Nuha Medika.
Akombi, B. J., Agho, K. E., Hall, J. J., Merom, D., Astell-Burt, T., & Renzaho, A. M. (2017). Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel analysis. BMC pediatrics. 17 (1), 1-16.
Aobama, P. J., & Purwito, D. (2020). Determinan Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Klampok 2 Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah. 185-195. DOI: https://doi.org/10.30651/jkm.v0i0.5566
Ariati, L. I. P. (2019). Faktor-faktor resiko penyebab terjadinya stunting pada balita usia 23-59 bulan. Oksitosin: Jurnal Ilmiah Kebidanan, 6(1), 28-37. DOI:https://doi.org/10.35316/oksitosin.v6i1.341
Aryastami, N. K., & Tarigan, I. (2017). Kajian kebijakan dan penanggulangan masalah gizi stunting di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 45(4), 233-240.DOI: http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240
Branca, F., & Ferrari, M. (2002). Impact of micronutrient deficiencies on growth: the stunting syndrome. Annals of nutrition and metabolism, 46(Suppl. 1), 8-17.
Bulu, D., Picauly, I., & Sir, A. B. (2022). Factors Related to The Incidence of Stunting at The Watukawula Puskesmas, Southwest Sumba Regency. Lontar: Journal of Community Health, 4(3), 214-222. DOI: https://doi.org/10.35508/ljch.v4i3.5042
Dekker, L. H., Mora-Plazas, M., Marín, C., Baylin, A., & Villamor, E. (2010). Stunting associated with poor socioeconomic and maternal nutrition status and respiratory morbidity in Colombian schoolchildren. Food and nutrition bulletin, 31(2), 242-250.
Dinamara, N. (2021). Determinan Stunting pada Baduta di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition), 10(2). DOI: https://doi.org/10.30597/jgmi.v10i2.18439
Hien, N. N., & Kam, S. (2008). Nutritional status and the characteristics related to malnutrition in children under five years of age in Nghean, Vietnam. J Prev Med Public Health. 41(4), 232-240.
Humphrey, J. H. (2009). Child undernutrition, tropical enteropathy, toilets, and handwashing. The Lancet, 374(9694), 1032-1035.
Karjono, M. (2021). Anemia Dan Kurang Energi Kronik (KEK) Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Stunting Di Wilayah Kerja UPT Blud Puskesmas Senaru Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Sangkareang Mataram, 8(1), 76-79.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta.
Khasanah, D. P., Hadi, H., & Paramashanti, B. A. (2016). Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(2), 105-111. DOI: http://dx.doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(2).105-111
Kragel, E. A., Merz, A., Flood, D. M., & Haven, K. E. (2020). Risk factors for stunting in children under the age of 5 in rural guatemalan highlands. Annals of Global Health, 86(1).
Kumar, P., Rashmi, R., Muhammad, T., & Srivastava, S. (2021). Factors contributing to the reduction in childhood stunting in Bangladesh: a pooled data analysis from the Bangladesh demographic and health surveys of 2004 and 2017–18. BMC Public Health, 21, 1-14.
Maxwell, S. (2011). Module 5: Cause of Malnutrition. Diakses dari www. unscn. org.
McGovern, M. E. (2013). Still unequal at birth: birth weight, socio-economic status and outcomes at age 9. The Economic and Social Review, 44(1, Spring), 53-84.
Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 24–36 bulan di Kecamatan Semarang Timur (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Ogunlesi, T., Ayeni, V. A., Fetuga, B. M., & Adekanmbi, A. F. (2015). Severe acute malnutrition in a population of hospitalized under-five Nigerian children. Nigerian Postgraduate Medical Journal, 22(1), 15-20.
Pooja, B.S., & Guddattu, V. (2022). Understanding the Change in the Prevalence and Factors Influencing the Childhood Stunting Using District-Level Data from NFHS-4 and NFHS-5 in India. INQUIRY: The Journal of Health Care Organization, Provision, and Financing, 59, 00469580221127122.
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Roesardhyati, R., & Kurniawan, D. (2021). Identifikasi Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Balita Pendek (Stunting). Jurnal Kesehatan Mesencephalon, 6(2), 142-149. DOI: http://dx.doi.org/10.36053/mesencephalon.v6i2.276
Stewart, C. P., Iannotti, L., Dewey, K. G., Michaelsen, K. F., & Onyango, A. W. (2013). Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal & child nutrition, 9, 27-45.
Sukmawati, S., Hendrayati, H., Chaerunnimah, C., & Nurhumaira, N. (2018). Status gizi ibu saat hamil, berat badan lahir bayi dengan stunting pada balita usia 06-36 bulan di Puskesmas Bontoa. Media Gizi Pangan. 25(1), 18-24. DOI:https://doi.org/10.32382/mgp.v25i1.55
Teshome, B., Kogi-Makau, W., Getahun, Z., & Taye, G. (2009). Magnitude and determinants of stunting in children underfive years of age in food surplus region of Ethiopia: the case of west gojam zone. Ethiopian Journal of Health Development, 23(2). DOI: https://doi.org/10.4314/ejhd.v23i2.53223
TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
World Health Organization. (2015). Stunting in a nutshell. World Health Organization. https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
World Health Organization (WHO) & United Nations Children’s Fund (UNICEF). (2019). Recommendations for data collection, analysis and reporting on anthropometric indicators in children under 5 years old. WHO.https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/324791/9789241515559-eng.pdf?sequence=1.
Widyaningsih, C. A., Didah, D., Sari, P., Wijaya, M., & Rinawan, F. R. (2021). Identifikasi faktor-faktor kejadian stunting. JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati), 7(2), 207-214. DOI:http://dx.doi.org/10.33024/jkm.v7i2.2854
Zaif, R. M., Wijaya, M., & Hilmanto, D. (2017). Hubungan antara Riwayat Status Gizi Ibu Masa Keha milan dengan Pertumbuhan Anak Balita di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Jurnal Sistem Kesehatan, 2(3).
Zurhayati, Z., & Hidayah, N. (2022). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. JOMIS (Journal of Midwifery Science), 6(1), 1-10. DOI:https://doi.org/10.36341/jomis.v6i1.1730
DOI: http://dx.doi.org/10.33757/jik.v9i1.1104
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 JIK JURNAL ILMU KESEHATAN

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
E-ISSN : 2597-8594 (Online) P-ISSN : 2580-930X (Cetak)
Publish by STIKes Alifah Padang
Jl. Khatib Sulaiman No 52 B Kota Padang. Telp 0751-7059849. Fax 0751-7059849. Website: www.stikesalifah.ac.id
Email : jik@stikesalifah.ac.id