Determinan Pelaksanaan Tes HIV Mandiri Pada Populasi Kunci: Systematic Literature Review

Gusni Rahma, Yulia Yulia, Welly Welly

Abstract


Jumlah orang dengan HIV/AIDS di Indonesia sekitar 543.100 orang, namun hanya sekitar 66% dari mereka yang mengetahui status HIVnya. Populasi kunci yang bersisiko tinggi terhadap infeksi HIV diperikirakan lebih dari 5,5 juta orang. Tes HIV mandiri dapat menjadi upaya penting untuk meningkatkan deteksi dini HIV. Pelaksanaan tes HIV mandiri pada populasi kunci dipengaruhi beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan tes HIV mandiri pada populasi kunci. Metode penelitian adalah systematic literature review dengan menelusuri literatur melalui media internet pada database PubMed, Google Scholar, dan Porta Garuda. Terdapat 5 artikel yang ditelaah dengan systematic review. Hasil penelitian menemukan beberapa determinan pelaksanaan tes HIV mandiri pada populasi kunci adalah faktor intrinsik (lama bekerja sebagai pekerja seks lebih dari 5 tahun, usia saat pertama kali berhubungan seksual lebih dari 19 tahun, tinggal sebelumnya di daerah perkotaan, pengetahuan, sikap, usia responden pendidikan, riwayat IMS, rasa malu, perasaan ketakutan dengan hasil diagnosis, status perkawinan, dan kedua orangtua yang telah meninggal), faktor perilaku (melakukan seks anal dalam 1 bulan terakhir, menggunakan narkoba sebelum/saat berhubungan seks melakukan  suntik narkoba dalam 6 bulan terakhir pernah, pernah melakukan tes IMS dalam 6 bulan terakhir, dan pernah melakukan tes HIV sebelumnya), dan faktor ekstrinsik (dukungan teman, dukungan tenaga kesehatan, dan layanan kesehatan tes HIV).


Keywords


Determinan, Populasi Kunci, Tes HIV Mandiri

Full Text:

PDF

References


Choko, A. T., Corbett, E. L., Stallard, N., Maheswaran, H., Lepine, A., Johnson, C. C., Sakala, D., Kalua, T., Kumwenda, M., Hayes, R., & Fielding, K. (2019). HIV self-testing alone or with additional interventions, including financial incentives, and linkage to care or prevention among male partners of antenatal care clinic attendees in Malawi: An adaptive multi-arm, multi-stage cluster randomised trial. PLoS Medicine, 16(1), e1002719. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1002719

Choko, A. T., MacPherson, P., Webb, E. L., Willey, B. A., Feasy, H., Sambakunsi, R., Mdolo, A., Makombe, S. D., Desmond, N., Hayes, R., Maheswaran, H., & Corbett, E. L. (2015). Uptake, Accuracy, Safety, and Linkage into Care over Two Years of Promoting Annual Self-Testing for HIV in Blantyre, Malawi: A Community-Based Prospective Study. PLoS Medicine, 12(9), e1001873. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001873

Eskezia, B. N., Tafere, Y., Aschale, A., & Moges, N. A. (2023). Uptake of HIV Self-Testing and Associated Factors Among Female Sex Workers at Non-Governmental HIV Testing Facilities in Debre Markos and Bahir Dar Towns, Northwest Ethiopia, 2022. HIV/AIDS - Research and Palliative Care, 15(June), 279–291. https://doi.org/10.2147/HIV.S385526

Figueroa, C., Johnson, C., Verster, A., & Baggaley, R. (2015). Attitudes and Acceptability on HIV Self-testing Among Key Populations: A Literature Review. AIDS and Behavior, 19(11), 1949–1965. https://doi.org/10.1007/s10461-015-1097-8

Hapsari, R. B. (2021). Skrining HIV Mandiri.

ILO. (2019). Independent Test at the Workplace. 2016, 1–10.

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Skrining HIV Berbasis Komunitas.

Maskuniawan, & Azinar, M. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktik Tes HIV pada Waria Pekerja Seks Di Kota Semarang. JHE (Journal of Health Education), 3(1), 7–16.

McGowan, M., Roche, S. D., Nakitende, A., Wachinger, J., Nanyiri, E., Amongin, J., Nakabuye, A., Musoke, D. K., McMahon, S. A., Bӓrnighausen, T., & Ortblad, K. F. (2022). Understanding how social support influences peer-delivered HIV prevention interventions among Ugandan female sex workers: a case study from HIV self-testing. BMC Public Health, 22(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12889-022-12836-3

Merga, K., Benti, T., Edea, G., Regea, F., Zewdu, T., & Merga, H. (2025). Exploring HIV Self-Testing As An Early Detection Strategy Among Female Sex Workers In Waliso Town, Ethiopia: A Community Based Cross Sectional Study. AIDS Research and Therapy, 22(1). https://doi.org/10.1186/s12981-025-00729-5

Rahma, G., Yulia, Y., & Handiny, F. (2024). Determinan Kejadian HIV AIDS pada Populasi Kunci di Indonesia : Systematic Review. Jik Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(1), 158. https://doi.org/10.33757/jik.v8i1.1084

Wang, C., Wang, Y. J., Tucker, J. D., Xiong, M. Z., Fu, H. Y., Smith, M. K., Tang, W. M., Ong, J. J., Zheng, H. P., & Yang, B. (2020). Correlates Of HIV Self-Testing Among Female Sex Workers In China: Implications For Expanding HIV Screening. Infectious Diseases of Poverty, 9(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s40249-020-00765-5

World Health Organization (WHO). (2016). WHO Recommends HIV Self-Testing. Policy Brief, 0(December), 1–2.

Wulandari, P. L. L., Kaldor, J., & Guy, R. (2020). Uptake and acceptability of assisted and unassisted HIV self-testing among men who purchase sex in brothels in Indonesia : a pilot intervention study. 1–15.




DOI: http://dx.doi.org/10.33757/jik.v9i1.1342

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 JIK JURNAL ILMU KESEHATAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.


E-ISSN : 2597-8594 (Online) P-ISSN : 2580-930X (Cetak)
Publish by STIKes Alifah Padang
Jl. Khatib Sulaiman No 52 B Kota Padang. Telp 0751-7059849. Fax 0751-7059849. Website: www.stikesalifah.ac.id
Email : jik@stikesalifah.ac.id